Aktivitas

Kisah Empati: Kreasi Tanah Liat Digital

Desir Empati: Cerita dalam Tanah Liat dan Piksel

Dalam kegiatan ini, anak-anak usia 3 hingga 18 tahun dapat menjelajahi empati dan kreativitas melalui kombinasi digital storytelling dan pembentukan tanah liat. Anda akan memerlukan tablet atau komputer, tanah liat dalam berbagai warna, dan rangsangan cerita tentang empati dan kebaikan. Siapkan area pembentukan tanah liat, persiapkan perangkat dengan aplikasi cerita, dan pandu anak-anak untuk memilih karakter atau tema dari rangsangan tersebut. Mereka akan membuat cerita digital dan kemudian membentuk adegan dari cerita tersebut menggunakan tanah liat, mempromosikan empati, kreativitas, dan keterampilan akademis dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Ingat untuk mengawasi dan memastikan keselamatan dengan menggunakan tanah liat yang tidak beracun dan mendorong cuci tangan.

Usia Anak: 3–18 tahun
Durasi Aktivitas: 10 – 25 menit

Area Pengembangan:
Area Pendidikan:
Kategori:

Instruksi

Siapkan kegiatan dengan menyiapkan area khusus untuk membuat patung dari tanah liat dengan cukup ruang untuk setiap anak. Pastikan perangkat digital sudah siap dengan aplikasi cerita terinstal. Letakkan tanah liat, alat-alat untuk membentuk, dan rangsangan cerita terkait empati dalam jangkauan mudah.

  • Perkenalkan konsep cerita dan empati kepada anak-anak. Bantu mereka memilih karakter atau tema dari rangsangan cerita untuk membuat cerita digital di perangkat.
  • Pandu anak-anak untuk membentuk adegan dari cerita digital mereka menggunakan tanah liat. Dorong mereka untuk fokus pada menambahkan detail dan tekstur pada kreasi tanah liat mereka.
  • Pastikan tanah liat yang disediakan tidak beracun, awasi dengan cermat untuk mencegah tertelannya, dan ingatkan anak-anak untuk mencuci tangan setelah menangani tanah liat.
  • Dorong anak-anak untuk berbagi cerita digital dan patung tanah liat mereka satu sama lain. Fasilitasi diskusi tentang empati, emosi, dan hubungan kreatif antara cerita dan patung mereka.

Celebrate partisipasi anak-anak dengan memuji kreativitas, keterampilan bercerita, dan empati yang ditunjukkan dalam patung tanah liat mereka. Tekankan pentingnya memahami dan berbagi emosi dengan orang lain. Refleksikan kegiatan dengan mendiskusikan apa yang mereka pelajari tentang empati dan bagaimana mereka mengekspresikannya melalui cerita digital dan kreasi tanah liat mereka.

  • Risiko Fisik:
    • Bahaya tersedak: Pastikan potongan-potongan tanah liat cukup besar untuk mencegah tertelannya secara tidak sengaja.
    • Pengawasan: Awasi anak-anak dengan cermat untuk mencegah mereka memasukkan tanah liat ke dalam mulut.
    • Keamanan tanah liat: Gunakan tanah liat yang tidak beracun untuk menghindari iritasi kulit atau reaksi alergi.
    • Penggunaan alat: Ajarkan anak-anak cara menggunakan alat pahat dengan aman untuk mencegah luka atau cedera.
    • Persiapan ruang: Buatlah ruang kerja yang jelas dan terorganisir untuk mencegah kecelakaan tersandung atau jatuh.
  • Risiko Emosional:
    • Diskusi empati: Siapkan diri untuk menangani emosi sensitif yang mungkin muncul selama bercerita atau membuat patung.
    • Penguatan: Berikan penguatan positif dan dukungan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak-anak terhadap karyanya.
    • Respek: Pastikan lingkungan yang aman dan penuh hormat untuk berbagi cerita untuk mencegah reaksi negatif atau ejekan.
  • Risiko Lingkungan:
    • Kebersihan: Jaga kebersihan ruang kerja untuk mencegah penyebaran kuman, terutama setelah menangani tanah liat.
    • Alergi: Sadarilah adanya alergi terhadap tanah liat di antara anak-anak dan sediakan bahan alternatif jika diperlukan.

Berikut adalah beberapa langkah pencegahan keselamatan yang perlu dipertimbangkan untuk kegiatan ini:

  • Pastikan clay tidak beracun dan awasi dengan cermat untuk mencegah penelan, terutama untuk anak-anak usia 3 hingga 5 tahun.
  • Ingatkan anak-anak dari segala usia untuk mencuci tangan setelah menangani clay untuk mencegah iritasi kulit atau penelan yang tidak disengaja.
  • Pantau penggunaan alat-alat pahat untuk mencegah cedera tidak sengaja, terutama untuk anak-anak yang mungkin belum mengembangkan keterampilan motorik halus.
  • Perhatikan pemicu emosional potensial dalam cerita yang mungkin menyebabkan ketidaknyamanan atau kecemasan pada anak-anak yang sensitif.
  • Sediakan ruang yang aman dan nyaman bagi anak-anak untuk bekerja, mempertimbangkan rentang usia dan kebutuhan individu untuk fokus dan konsentrasi.
  • Dorong berbagi dan diskusi tetapi waspada terhadap konflik yang mungkin timbul dari perbedaan interpretasi atau ekspresi artistik.
  • Pertimbangkan alergi terhadap bahan clay atau sensitivitas terhadap tekstur yang mungkin dimiliki anak-anak, dan sediakan alternatif jika diperlukan.
  • Pastikan area pembentukan tanah liat yang ditentukan bebas dari bahaya atau rintangan untuk mencegah tergelincir dan jatuh.
  • Pantau anak-anak yang menggunakan alat-alat pembentukan untuk menghindari luka atau tusukan tidak sengaja. Jika terjadi luka kecil, cuci luka dengan sabun dan air, tekan untuk menghentikan pendarahan, dan tutup dengan perban steril.
  • Waspadai anak-anak yang memasukkan tanah liat ke dalam mulut. Jika terjadi penelan, minta anak berkumur dengan air dan pantau tanda-tanda kesulitan. Simpan kemasan tanah liat sebagai referensi bagi tenaga medis jika diperlukan.
  • Ingatkan anak-anak untuk mencuci tangan mereka dengan bersih setelah menangani tanah liat untuk mencegah iritasi kulit atau penelan tidak sengaja jika mereka menyentuh wajah atau mulut mereka.
  • Pastikan perangkat penceritaan diletakkan di permukaan yang stabil untuk mencegah jatuh dan menyebabkan cedera. Pantau anak-anak untuk mencegah perangkat jatuh ke jari kaki atau jari.
  • Persiapkan kit pertolongan pertama sederhana dengan perlengkapan seperti perban, tisu antiseptik, sarung tangan, dan penjepit untuk menangani luka kecil dengan cepat.
  • Jika seorang anak menunjukkan tanda-tanda iritasi kulit dari tanah liat, cuci area yang terkena dengan sabun ringan dan air, keringkan dengan lembut, dan aplikasikan lotion yang menenangkan. Jika iritasi terus berlanjut atau memburuk, cari nasihat medis.

Tujuan

Terlibat dalam kegiatan ini mendukung berbagai tujuan perkembangan pada anak:

  • Perkembangan Kognitif:
    • Meningkatkan keterampilan bercerita melalui platform digital.
    • Meningkatkan imajinasi dan kreativitas dengan membentuk adegan dari cerita.
    • Mendorong pemecahan masalah saat anak-anak menavigasi medium digital dan fisik.
  • Perkembangan Emosional:
    • Membangun empati dengan mengeksplorasi emosi dan sudut pandang karakter.
    • Mendorong ekspresi diri saat anak-anak menyampaikan emosi melalui bercerita dan membentuk.
    • Mempromosikan regulasi emosi saat anak-anak berinteraksi dengan berbagai perasaan yang ditampilkan dalam cerita.
  • Perkembangan Fisik:
    • Meningkatkan keterampilan motorik halus melalui pembentukan dan detail tanah liat.
    • Meningkatkan koordinasi tangan-mata saat menggunakan perangkat digital dan alat membentuk.
  • Perkembangan Sosial:
    • Mendorong berbagi dan kolaborasi saat anak-anak bertukar cerita dan umpan balik.
    • Mempromosikan keterampilan komunikasi melalui mendiskusikan emosi dan pilihan kreatif.

Bahan

Bahan yang diperlukan untuk kegiatan ini

Kegiatan ini memerlukan bahan-bahan berikut:

  • Tablet atau komputer dengan aplikasi bercerita
  • Tanah liat dalam berbagai warna
  • Permukaan memahat datar
  • Prompt cerita terkait empati
  • Alat memahat
  • Area khusus memahat tanah liat
  • Tanah liat non-toksik
  • Tempat cuci tangan
  • Supervisi untuk mencegah penelan
  • Opsional: bahan memahat tambahan (misalnya, penggulung, cetakan kue)
  • Opsional: celemek atau jubah
  • Opsional: properti atau bahan cerita tambahan

Variasi

Berikut adalah beberapa variasi kreatif untuk kegiatan ini:

  • Bercerita Kolaboratif: Biarkan anak-anak bekerja berpasangan atau dalam kelompok kecil untuk membuat cerita digital bersama. Dorong mereka untuk bergantian berkontribusi pada alur cerita dan karakter, untuk meningkatkan keterampilan kerjasama dan komunikasi.
  • Eksplorasi Sensorik: Gantikan tanah liat dengan bahan sensorik lain seperti adonan mainan, pasir kinetik, atau bahkan bahan alami seperti daun dan ranting. Variasi ini menarik bagi anak-anak yang mendapat manfaat dari pengalaman sensorik yang beragam.
  • Perluasan Peran Bermain: Setelah membuat pemandangan, biarkan anak-anak terlibat dalam peran bermain sebagai karakter dari cerita mereka. Hal ini menambahkan elemen dramatis ke dalam kegiatan, mempromosikan permainan imajinatif dan perkembangan sosial-emosional.
  • Jalan Empati: Bawa bercerita ke luar dengan melakukan jalan-jalan alam. Dorong anak-anak untuk mengamati sekitarnya dan membayangkan cerita tentang tumbuhan, hewan, atau lanskap yang mereka temui. Mereka kemudian dapat menggunakan bahan alami untuk membentuk elemen-elemen dari cerita luar ruangan mereka.
  • Teknologi Adaptif: Untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus, pertimbangkan penggunaan alat teknologi adaptif atau aplikasi yang sesuai dengan gaya belajar atau kemampuan yang berbeda. Berikan dukungan ekstra dan bantuan seperlunya untuk memastikan semua anak dapat berpartisipasi sepenuhnya dan mengekspresikan kreativitas mereka.

Manfaat

Aktivitas ini dirancang untuk mendukung perkembangan anak Anda di berbagai area kunci pembelajaran dan pertumbuhan. Pelajari lebih lanjut tentang setiap area dan bagaimana hal itu berkontribusi pada perkembangan keseluruhan anak Anda di bawah ini:

Tips Orang Tua

Tip Praktis:

  • Siapkan area khusus untuk membuat patung dari tanah liat dengan ruang yang cukup untuk setiap anak bekerja dengan nyaman dan tanpa gangguan.
  • Kenalkan konsep bercerita dan empati dengan cara yang sederhana dan menarik sebelum mulai kegiatan untuk memastikan anak-anak memahami tujuan dan hubungannya.
  • Awasil kegiatan ini dengan cermat untuk membimbing anak-anak dalam menggunakan perangkat digital dan alat-alat pembuat patung secara efektif, terutama jika mereka baru mengenal bahan-bahan tersebut.
  • Pastikan tanah liat yang disediakan tidak beracun dan aman untuk anak-anak, dan ingatkan mereka untuk mencuci tangan setelah menangani tanah liat untuk menjaga kebersihan dan keselamatan.
  • Dorong berbagi cerita digital dan karya patung di antara anak-anak untuk memupuk rasa kebersamaan dan memberikan kesempatan untuk berdiskusi tentang empati, emosi, dan kreativitas.

Aktivitas Serupa

Aktivitas berdasarkan Mood